Pages

Tutup mata dari keinginan, dan harus mengalah dengan keadaan

Tahun ini ku pikir bakalan bisa ngelewatin ramadhan full di rumah, tapi malah sebaliknya. aku menghabiskan masa ramadhan ini penuh di tanah rantau. dan untuk pertama kalinya kota yang sudah kutempati selama 4 tahun ini menjadi terasa asing bagiku. keinginan untuk berkumpul bersama keluarga harus ku simpan rapat-rapat, walaupun rasanya menyesakkan dihati. karena beberapa alasan, aku pun harus mengalah dengan keadaan di rumah saat ini. 
Rasa rindu suasana sahur, buka puasa, shalat jama'ah di rumah, rasanya memuncak sehingga aku hanya bisa menutup diri dari lingkunganku sejenak. keheningan malam yang biasanya menentramkan seolah berubah menjadi malam yang suram. 
cuma bisa mengingat semua kenangan idul fitri tahun lalu, setidaknya bisa mengurangi sedikit kesedihan. malam takbiran, ku putuskan untuk tidak menghubungi orang rumah. takut aku tidak bisa menahan tangis yang merengek minta pulang. "aku harus bisa, aku harus sabar, dan terima semua dengan ikhlas" itulah kata-kata yang kuperuntukkan kepada diriku sendiri. akan tetapi saat malam takbiran itu pun mama menghubungiku, dan alhasil saat aku sudah berusaha untuk menahan tangis akhirnya tak bisa terbendung lagi saat mama mau mengakhiri percakapan malam itu.
Keadaan sepertii ini, ku harap tidak akan perna terulang lagi. aku tidak ingin menyalahkan siapa-siapa atas semua yang membuat keadaan seperti ini. aku pun turut andil dalam terjadinya keadaan seperti ini. beribu penyesalan yang ada, tak akan bisa merubah semua yang sudah terjadi. walaupun dalam hati mengatakan "seandainya aku..." semua itu percuma.

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright (c) 2010 Gubuk Chapunk. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.