Piringan
Horizontal merupakan tempat skala horizontal,terbuat dari metal dan
kaca. Pada teodolit reoitisi lingkaran ini terpisah dari tribach dan dapat
diatur kedudukannya, sedang pada teodolit
reiterasi menjadi satu dengan tribach dan posisinya tetap pada sebuah theodolit. Theodolit sendiri merupakan salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass
yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di
baca bisa sampai pada satuan sekon (detik). Theodolite merupakan alat yang
paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya
alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk
membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal,
sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga
dipasang pada piringan kedua dan dapat diputar-putar mengelilingi sumbu
horisontal, sehingga memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut
tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi (Farrington
1997).
Instrumen pertama lebih seperti
alat survey theodolit benar adalah kemungkinan yang dibangun oleh Joshua
Habermel (de: Erasmus Habermehl) di Jerman pada 1576, lengkap dengan kompas dan
tripod.
LANGKAH KERJA
Alat dipasang
di atas patok. Untuk mengetahui as pesawat tepat di atas patok atau belum,
digunakan pendulum dan diusahakan ketelitiannya 3 mm. Jika alat belum tepat di
atas patok, maka perlu digeser sehingga pendulum tepat berada di atas patok.
Sebelum
digunakan alat diatur sedemikian rupa sehingga alat berada dalam posisi
mendatar. Pengaturan dilakukan dengan bantuan sekrup pengatur instrumen dan
nivo kotak. Setelah dilakukan pengaturan dengan tepat, alat dapat digunakan.
Ketengahkan gelembung nivo
dengan prinsip pergerakan 2 sekrup kaki kiap ke dalam dan keluar saja dan satu
sekrup kaki kiap ke kanan atau ke kiri saja.
Pada posisi teropong biasa
diarahkan teropong titik detail satu yang telah didirikan rambu ukur di atas
target tersebut
Kemudian tentukan
kedudukan skala piringan Hz ( 0° 0′ 0″) dan mengunci sekrup nonius sampai
dengan langkah ini alat siap untuk digunakan.
Kemudian lakukan pembidikan untuk pengukuran sudut
horisontal biasa dan putar searah jarum jam ketitik P1 dan lakukan
pembidikan untuk mendapatkan sudut horisontal dengan bacaan sudut biasa
Setelah itu
lakukan pembacaan dan pencatatan derajat, menit, dan detik dari hasil bidikan
Buka pengunci
nonius piringan horizontal bawah dan piringan horizontal atas lalu putar teropong
sehingga visir kasar berada dibawah untuk melakukan pembacaan sudut luar biasa
Lakukan
pembidikan dan pembacaan terhadap titik yang sama pada bidikan sudut bacaan
biasa.
0 komentar:
Post a Comment