Pages

Pengukuran Sudut Horizontal


Sudut horizontal adalah pengukuran dasar yang diperlukan untuk penentuan sudut arah dan azimut. Sudut-sudut dapat diukur secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung sudut diukur di lapangan dengan kompas, theodolit kompas, theodolit biasa ataupun sextan. Sedangkan secara tidak langsung dapat diukur dengan metode pita, yang harganya dihitung dari hubungan kuantitas yang diketahui dalam sebuah segitiga atau bentuk geometrik sederhana lainnya.
Tiga persyaratan dasar untuk menentukan sebuah sudut diantaranya adalah garis awal  atau acuan, arah perputaran dan jarak (besar) sudut.


Bacaan sudut merupakan bacaan sudut pada Theodolit (alat sejenis) ketika membidik arah tertentu. Sudut merupakan selisih antara dua bacaan sudut. Alat diletakkan di titik A, diarahkan ke B, bacaan sudutnya adalah 30°. Alat kemudian diputar ke kanan dan diarahkan ke C, diperoleh bacaan sudut 90°. Maka sudut BAC = Sudut Bacaan AC - Sudut Bacaan AB =  90°-30° = 60°.   
Jenis-jenis sudut horizontal yang paling biasa diukur dalam pekerjaan pengukuran tanah adalah sudut dalam, sudut ke kanan dan sudut belokan. Karena ketiga jenis sudut diatas sangat berbeda maka jenis sudut yang dipakai harus ditunjukkan dengan jelas dalam catatan lapangan.
Sudut dalam, terlihat dalam gambar ada di sebelah dalam poligon tertutup dan sudut luar terletak di luar poligon tertutup. Sudut luar merupakan axplement (pelingkar) dari sudut dalam. Keuntungan mengukur sudut luar adalah penggunaannya sebagai pengecekan, karena jumlah sudut dalam dan sudut luar pada satu stasiun (titik) harus sama dengan 360°. Seperti digambarkan dalam gambar sudut dalam dapat diputar searah jarum jam (ke kanan) atau berlawanan jarum jam (ke kiri). Menurut definisi, sudut ke kanan diukur searah jarum jam dari stasiun belakang ke stasiun depan. Catatan, selama pengukuran berjalan, biasanya stasiun diberi nama urutan hurup abjad atau angka naik. 
Perhatikan bahwa poligon pada gambaradalah ‘kanan’ dan ’kiri’ – yaitu sama dalam bentuk tetapi berkebalikan seperti tangan kanan dan tangan kiri. Gambar (b) ditunjukkan hanya untuk menekankan bahwa sebuah kesalahan serius dapat terjadi jika
sudut-sudut searah dan berlawanan arah jarum jam dicampur aduk. Karenanya harudipakai prosedur yang seragam, misalnya bila mungkin selalu mengukur sudut searah jarumjam dan arah putaran ditunjukkan dalam buku lapangan dengan sebuah sketsa.
Sudut Dalam Sudut belokan diukur ke kanan (searah jarum jam) dari perpanjang
garis belakang ke stasiun depan. Sudut belokan selalu lebih kecil dari 180 derajad dan arah putaran ditentukan dengan jalan menambahkan ka dan ki pada harga numerisnya. Jadi sudut B seperti gambar dibawah ini adalah Kanan (Ka) dan sudut di C adalah Kiri (ki) 


Langkah Kerja : 
Alat dipasang di atas patok. Untuk mengetahui as pesawat tepat di atas patok atau belum, digunakan pendulum dan diusahakan ketelitiannya 3 mm. Jika alat belum tepat di atas patok, maka perlu digeser sehingga pendulum tepat berada di atas patok.
Sebelum digunakan alat diatur sedemikian rupa sehingga alat berada dalam posisi mendatar. Pengaturan dilakukan dengan bantuan sekrup pengatur instrumen dan nivo kotak. Setelah dilakukan pengaturan dengan tepat, alat dapat digunakan.
Ketengahkan gelembung nivo dengan prinsip pergerakan 2 sekrup kaki kiap ke dalam dan keluar saja dan satu sekrup kaki kiap ke kanan atau ke kiri saja.
Pada posisi teropong biasa diarahkan teropong titik detail satu yang telah didirikan rambu ukur di atas target tersebut
Dalam pengukuran poligon sudut yang digunakan ialah sudut yang mempunyai putaran searah jarum jam, jika anda membuat sudut 90 º berlawanan arah jarum jam maka sudut yang dihasilkan adalah 270 º (sesuai dengan arah jarum jam). Cara pengukuran sudut dilakukan seperti gambar       


Pertama bidik target B, Set 0 º pada bacaan horisontalnya
Setelah itu bidik target C dan catat bacaan Horisontalnya. Sudut yang dibentuk dari gambar di atas adalah hasil pengurangan dari bacaan target C dikurangi bacaan target B
Putar teropong 180 secara horisontal dan kembali bidik target B dan target C kemudian catat hasil bacaan sudut horisontal tersebut.




1 komentar:

Baju Muslim Model Terbaru said...

kalau cara mengukur tanah tanpa alat theodolit gimana caranya ya mbak, saya pernah lihat teman saya seorang surveyor bisa menentukan sudut, dia hanya membawa kertas dan kalkulator saja?

Post a Comment

 
Copyright (c) 2010 Gubuk Chapunk. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.