Pages

Rekam Jejak Sungai Belanda Bontang Kuala

SANG surya tersenyum cerah dari ufuk timur. Pancaran cahayanya menembus hingga ke dasar laut dan menerobos celah-celah daun pepohonan. Laju perahu berangsur lamban. Pelan-pelan, pria berkaos abu-abu menurunkan dayungnya, mengarahkan perahu memasuki lorong sungai Belanda yang diapit pohon bakau.
Belakangan, penemuan Sungai Belanda menjadi salah satu objek wisata ini mengundang decak kagum. Akar bakau yang menjalar dalam lumpur. Ratusan pohon jenis mangrove menjulang tinggi. Batang pepohonan besar dan tampak mengeriput seolah-olah menunjukkan usia mereka menginjak ratusan tahun. Diantara batang yang telah tumbang, tumbuh puluhan bibit bakau yang siap menjadi keluarga baru. Pemandangan itu jadi sajian eksotis bagi empat perahu yang ditumpangi kru Klik Bontang bersama Badak LNG saat menelusuri Sungai Belanda

Ketika Cita-Cita Bocah Pesisir Terhempas Ombak

CAHAYA mega senja menembus kolong langit hingga menyentuh garis cakwarala. Semburat warna jingga kemerahan mulai memencar di hamparan langit luas. Saat menengok ke dasar laut, beragam jenis ikan bermain dibalik karang. Ya, selalu ada kepuasan tersendiri saat perahu bersandar di dermaga dan menginjakkan kaki ke kawasan pesisir.
Namun bersamaan dengan itu, potret buramnya kemiskinan juga terlihat jelas di sana. Gubuk-gubuk reot sepanjang bibir pantai, perkampungan kumuh, semuanya bisa dilihat secara kasatmata. Pendidikan di daerah pesisir selalu menjadi barang yang mewah. Tidak semuanya bisa merasakan asyiknya duduk di bangku SMP, dan tidak semuanya bisa merasakan serunya masa putih abu-abu, apalagi yang melanglang ke perguruan tinggi. Alasannya satu, kepungan ekonomi. Yang jadi pertanyaan, sekejam inikah yang namanya ‘ekonomi’ sampai melenyapkan mimpi-mimpi anak pesisir?

Kebakaran Hutan Ulah Alam atau Cacing Berkaki Dua?

KEBAKARAN lahan belakangan kembali membara di Kota Bontang. Ironisnya, baru saja menginjak triwulan 2016, sudah ada 43 lahan yang menghangus. Tidak dipungkiri, kondisi kota kecil yang dikenal dengan Kota Taman ini sedang dilanda kemarau panjang. Kemudian El Nino muncul, meningkatlah peluang terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Faktor alam memang bisa jadi salah satu penyebabnya, disamping faktor ‘kecerobohan’ manusia. Tetapi, apakah benar faktor alam itu biang kerok dari 47,6 hektare lahan santapan api di Bontang? Dari beberapa referensi yang saya baca, penyebab kebakaran lahan atau hutan bisa terjadi, yang pertama karena ada sambaran petir di lahan yang kering karena musim kemarau yang panjang. Kapan Bontang disambar gledek?
 
Copyright (c) 2010 Gubuk Chapunk. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.